MVC & FRAMEWORK
Februari 17, 2013
I.KONSEP MVC
PENGERTIAN
MVC(Model View Controller)
MVC adalah sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi dengan memisahkan data(Model) dari tampilan (View) dan cara bagaimana memprosesnya
(Controller). Dalam implementasinya kebanyakanframework dalam aplikasi website adalah berbasis arsitektur MVC. MVC memisahkan
pengembangan aplikasi berdasarkan komponen utama yang membangun sebuah aplikasi
seperti manipulasi data, antarmuka
pengguna, dan bagian
yang menjadi kontrol dalam sebuah aplikasi web.
SEJARAH
MVC(Model View Controller)
MVC pertama sekali dipublikasikan oleh peneliti XEROX PARC yang bekerja dalam pembuatan bahasa
pemrograman Smalltalk sekitar tahun 1970-1980.
BAGIAN
MVC(Model View Controller)
1. Model, Model mewakili struktur data. Biasanya model berisi fungsi-fungsi
yang membantu seseorang dalam pengelolaan basis data seperti memasukkan data ke
basis data, pembaruan data dan lain-lain. Bagian model ini biasanya
berisi berbagai query yang dialamatkan pada sebuah database. File-file model
diletakkan di dalam folder application/models.( mengandung fungsi-fungsi untuk berkomunikasi dengan
database, seperti : mengambil data produk dengan id tertentu, hapus produk,
menyimpan komentar pada blog)
2. View, View adalah bagian yang mengatur tampilan ke pengguna. Bisa di katakan
berupa halaman web. Pada bagian view
biasanya tidak terdapat fungsi logika sama sekali. Yang ada hanyalah kode-kode
HTML dan sebagian kecil kode PHP yang digunakan untuk melakukan parsing data. Penggunaan
view tergantung pada controller, view mana yang akan digunakan dan data apa
saja yang akan ditampilkan
3. Controller, Controller merupakan bagian yang menjembatani model dan
view. Controller berisi perintah-perintah yang berfungsi untuk memproses
suatu data dan mengirimkannya ke halaman
web. Melalui controller inilai request HTTP akan diolah.Nantinya nama
kelas dan method beserta parameternya yang terdapat dalam controller akan
digunakan dalam pengasosiasian URI sehingga pemahaman tentang controller ini
mutlak dibutuhkan. kode yang
memeriksa input dari pengunjung dan memilih apa yang harus dilakukan.
Dengan menggunakan metode
MVC maka aplikasi akan lebih mudah untuk dirawat dan dikembangkan. Untuk
memahami metode pengembangan aplikasi menggunakan MVC diperlukan pengetahuan
tentang pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming).
JENIS
MVC(Model View Controller) pada website
1. Server Side MVC, Server Side MVC biasa terjadi pada aplikasi web tradisional, yang tidak melibatkan client
side seperti Javascript, Java applet, Flash, dan lain-lain. Server
Side MVC menyerahkan keseluruhan proses bisnis pada server, aplikasi pada sisi pengguna hanya dapat menerima. MVC jenis
ini kadang-kadang disebut juga dengan nama Thin Client.[2]
2. Mixed Client Side and Server Side MVC, Pada Mixed Client Side and Server
Side MVC 1 client tidak menggunakan model sebagai jembatan untuk melakukan
komunikasi pada server, dibandingkan dengan Server Side MVC, arsitektur ini
memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi karena lebih banyak komponen
yang terlibat. Untuk selanjutnya arsitektur ini disebut, dengan Mixed MVC 1.
Pada Mixed Client Side and Server Side MVC 2, client menggunakan model sebagai
jembatan untuk melakukan komunikasi pada server, dibandingkan
dengan arsitektur MVC yang lain, arsitektur ini memiliki tingkat kompleksitas yang
paling tinggi karena lebih banyak komponen yang terlibat, sehingga
membutuhkan sumber daya yang lebih besar pula. Untuk
selanjutnya arsitektur ini disebut dengan Mixed MVC 2.
3. Rich Internet Application MVC, Application MVC Rich Internet
Application (RIA) disebut juga
dengan nama Fat Client, merupakan aplikasi web yang memiliki kemampuan dan
fungsi hampir seperti aplikasi desktop. RIA pada sisi client,
memiliki mesin untuk mengambil data yang
berada pada server, sehingga pada client terdapat bagian MVC sendiri dan hanya
membutuhkan bagian model pada sisi server.
PEMAHAMAN MVC(Model View Controller)
1.
Untuk memahami konsep
MVC suatu framework harus memahami
–Instalasi dan konfigurasi web
framework tsb
–Struktur direktori dalam framework
–Penerapan MVC (sintaks)
2.
Kebutuhan tools
–Web server (XAMPP, WAMP, dll)
–Editor Web(Mac. Dreamweaver, dll)
–Framework CodeIgniter 1.7.2.
3.
Pemanggilan View
-View dalam konsep MVC merupakan
bagian untuk menangani tampilan.
II. Framework di PHP
dan di JAVASCRIPT
PENGERTIAN
PHP FRAMEWORK
Framework
adalah kerangka kerja. Framework juga dapat diartikan sebagai kumpulan script (terutama class dan function) yang dapat membantu developer/programmer dalam
menangani berbagai masalah masalah dalam pemrograman seperti
koneksi ke database, pemanggilan variabel, file,dll sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangun
aplikasi.Bisa juga dikatakan Framework adalah komponen pemrorgaman yang siap
re-use kapansaja, sehingga programmer tidak harus membuat script
yang sama untuk tugas yang sama. Secara sederhana bisa
dijelaskan bahwa framework adalah kumpulan fungsi (libraries),maka seorang
programmer tidak perlu lagi membuat fungsi-fungsi (biasanya disebut kumpulanlibrary)
dari awal, programmer tinggal memanggil kumpulan library atau fungsi yang sudah
ada didalam framework, tentunya cara menggunakan fungsi
fungsi itu sudah ditentukan oleh framework. Beberapa contoh
fungsi-fungsi standar yang telah tersedia dalam suatu framework adalah
fungsi paging, enkripsi, email, SEO, session, security, kalender, bahasa, manipulasi
,gambar, grafik, tabel bergaya zebra, validasi, upload, captcha, proteksi terhadap XSS(XSSfiltering),
template, kompresi, XML dan lain-lain.
KELEBIHAN
PHP FRAMEWORK
Ringan dan cepat.
Framework hanya melakukan pemanggilan pustaka/kelas yang dibutuhkan sehingga
meminimalkan resource yang diperlukan sehingga ketika kita me-load sebuah
halaman akan menjadi ringan dan cepat. Menggunakan metode MVC. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya, dengan metode MVC akan mempermudah kita dalam
memahami alur pemrograman karena untuk bagian tampilan, logika dan query
database telah dipecah sedemikian rupa.
3
JENIS PHP FRAMEWORK
1. Application framework; Application framework digunakan untuk mengimplementasikan
strukrur-struktur yang standar dari sebuah aplikasi; yang digunakan untuk
platform yang spesifik. Platform yang spesifik di sini misalnya adalah aplikasi
hanya untuk Windows saja, sehingga tidak dapat dijalankan pada platform
lainnya.
2. Web application framework; Web application framework digunakan untuk
mengimplementasikan berbagai macam jenis web, mulai dari web dinamis, aplikasi
web, dan layanan web. Banyak contoh dari Web Application Framework semisal
Spring, Struts, Hibernate, CI (Code Igniter) dan masih banyak lagi.
3. Multimedia framework; Multimedia Framework digunakan untuk
mengimplementasikan media yang terdapat pada komputer agar dapat menembus
jaringan komputer ataupun Internet.
MACAM-MACAM
PHP FRAMEWORK
- CodeIginter
- CakePHP
- Akelos
- Zend
- Symfony
- Prado
- Yii
- Kohana
- DoopPHP
- dll…
JAVASCRIPT
FRAMEWORK
Tools yang di gunakan pada bahasa pemrograman javascript
untuk mempermudah dalam penggunaannya. Salah satu yang sering digunakan para
developer tersebut adalah JavaScript Framework/Libraries dimana didalamnya
terdapat JavaScript yang telah ditulis sedemikian rupa dimana sangat membantu
dalam pengembangan sebuah Aplikasi Web, terutama dalam pengembangan AJAX
(Asynchronous JavaSript And XML). Sebuah teknik pemanggilan cepat tanpa
melakukan reload terhadap suatu page.
KELEBIHAN
JAVASCRIPT FRAMEWORK
-
Lebih efisien
-
Hemat
-
Lebih menjaga keamanan
MACAM-MACAM
JS FRAMEWORK
-
Jquery
-
MooTools
-
YUI
-
Midori
-
EXT JS, dll
III. Macam-macam dan Perbandingan
PHP framework
Php Framework terdiri dari banyak
jenis, diantaranya:
1. CodeIgniter (CI):
• Banyak digunakan karena berukuran kecil dan ringan diakses
• Framework dengan konfigurasi minimal
• Dokumentasi lengkap dan jelas
• Bersifat opensource dan didukung komunitas yang besar
• Dapat dikembangkan dengan mudah (plugin, helper dan hook)
• Paket library yang lengkap (database, email, form, tabel, dll)
1. CodeIgniter (CI):
• Banyak digunakan karena berukuran kecil dan ringan diakses
• Framework dengan konfigurasi minimal
• Dokumentasi lengkap dan jelas
• Bersifat opensource dan didukung komunitas yang besar
• Dapat dikembangkan dengan mudah (plugin, helper dan hook)
• Paket library yang lengkap (database, email, form, tabel, dll)
• Mudah digunakan dan
tidak memerlukan konfigurasi yang rumit
• Mendukung PHP4 dan PHP5
• Mungkin merupakan Framework MVC paling
populer dan paling banyak digunakan
• Fungsi-fungsi
pendukung yang cukup lengkap
• Tidak mendukung
AJAX, dan ORM
• Meyediakan dan
memisahan file-file dalam MVC pattern
2. CakePHP :
• Didesain mengikuti arsitektur RoR (RubyonRails), sebuah framework terkemuka
• Mendukung teknologi ORM (Object Relational Model)
• Bersifat opensource dan didukung oleh komunitas yang besar
• Digunakan oleh sistem web terkenal (salah satunya adalah portal Yahoo!)
• Dukungan terhadap
AJAX, ORM
• Automagic function
seperti validasi input, dll, yang mempercepat coding
• Support PHP4 dan
PHP5
• Lebih mencerminkan
MVC yang sesungguhnya dibandingkan CI
• Komunitas pengguna
yang besar dan forum cukup baik
• Manual yang ada tidak selengkap CI
|
3. Yii Framework:
• Menggunakan database abstraction layer seperti Data Access Objects (DAO) dan Active Record untuk memudahkan interaksi dengan database
• Terintegrasi dengan JQuery Javascript Framework.
• Memiliki layer cache untuk cache data, halaman, sebagian, dan keseluruhan aplikasi
• Penggunaan theme
• Console, penggunaan perintah pada console untuk melakukan beragam perintah otomatis
• Widget, semacam kontrol yang memiliki fungsi tertentu seperti autocomplete, datapicker, table, dan lain-lain
• Modular dan mudah ditambahkan
• Memiliki struktur bahasa yang rapi
• Bersifat OOP
4. Zend Framework:
• Mengimplementasikan MVC pattern
untuk pengembangan aplikasi web di mana Zend Framework memisahkan bagian yang
menjadi controller, model dan view
• Untuk membuat suatu
framework serta library yang dibangun di atas teknologi
php5
• Mendayagunakan kelebihan
pemrograman berorientasi objek yang telah disediakan serta menghasilkan library
yang lebih maju dan lengkap untuk mendukung kebutuhan developer php pada saat
ini
• Framework open source dan
berkualitas tinggi untuk membangun aplikasi web dan web service dengan PHP
5. SYMPFONY Framework:
• Framework web yang ditujukan untuk
PHP 5.
• Kompatibel dengan berbagai sistem
database. seperti CakePHP dan CodeIgniter, Symfony juga menganut arsitektur MVC
(Model View Controller).
• Proses instalasi dan konfigurasi
cukup rumit bila dibandingkan dengan framework sebelumnya.
• Dukungan terhadap AJAX, ORM.
• Banyak library dan fungsi symfony yang
sudah tersedia. Bahkan hampir mendekati
• Tidak mendukung PHP4.
• Instalasi dan konfigurasinya cukup rumit.
6. AKELOS Framework:
1.Menulis dilihat menggunakan Ajax
mudah
2. Berkomunikasi model dan database
menggunakan konvensi sederhana
3. Mengelola aplikasi
internasionalisasi
4. Pengendalian permintaan dan
tanggapan melalui controller
5. Kurang adanya dukungan komunitas. Mungkin karena
masih relatif baru
Beberapa
forum mengatakan bahwa framewok ini cukup banyak memakan memory
7. PRADO Framework:
1. Berbasis komponen dan
event-driven. Konsepnya mirip sekali dengan pemrograman di Delphi dan ASP.Net
2. Gabungan
dari file spesifikasi (dalam format XML), template HTML dan PHP class
3. Mendukung
pemakaian berbagai database populer
4. Prado
hanya mendukung PHP 5 saja tetapi PHP 4 juga
8. KOHANA Framework:
1. Perangkat lunak kerangka
(FrameWork)
2. Berupa
sekumpulan kode yang memiliki suatu fungsi umum dan memudahkan pengembang
perangkat lunak
3. Untuk membangun suatu proyek
4. Membuat suatu standar khusus terhadap struktur. Ini adalah suatu
kemudahan bagi pengembang/pengguna akhir yang ingin mengembangkan suatu
aplikasi berdasarkan kerangka standar.
NB : Perbandingan nya sudah tercantum di penjelasan
diatas ya J
IV. CodeIgniter framework
(CI)
SEJARAH
CodeIgniter
adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan model MVC (Model,
View, Controller) untuk membangun website dinamis dengan menggunakan PHP.
CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan
mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal. CodeIgniter dirilis pertama
kali pada 28 Februari 2006. Versi stabil terakhir 2.1.0 yang dirilis pada 28
November 2011.
Sebelum membahas
lebih jauh tentang salah satu framework PHP ini, mungkin kalian ada yang masih
bingung apa itu Framework, apa itu MVC (Model, View, Controller)?
Framework secara
sederhana dapat diartikan kumpulan dari fungsi-fungsi/prosedur-prosedur dan
class-class untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan sehingga bisa lebih
mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang pemrograman, tanpa harus membuat
fungsi atau class dari awal.
CodeIgniter tidak terlalu sulit, apalagi bagi anda yang sudah menguasai
PHP dan lebih mudah lagi apabila anda memahami PHP yang berbasis OOP(Object
Oriented Programming) maupun konsep MVC(Model View Controller). Framework
Codeigniter berbasiskan konsep MVC yang memudahkan programmer dalam
mengolah data.
Sebelum memulai membangun aplikasi web, alangkah baiknya mengetahui konfigurasi awal yang harus dilakukan sebelum menggunakan framework Codeigniter ini.
Sebelum memulai membangun aplikasi web, alangkah baiknya mengetahui konfigurasi awal yang harus dilakukan sebelum menggunakan framework Codeigniter ini.
PENGGUNAAN
Pertama kita
lihat file config.php di
folder %CI_Root%\system\application\config
terdapat kode
$config['base_url'] = "";
ini adalah konfigurasi untuk mengakses alamat dari aplikasi yang akan kita bangun. Contoh
$config['base_url'] = "http://localhost/xxis/";
atau
$config['base_url'] = "http://192.168.0.114/xxis/";
xxis disini adalah nama folder root dari aplikasi CI yang kita bangun. Jadi apabila nama folder rootnya
adalah Contoh, maka kodenya harus
$config['base_url'] = "http://192.168.0.114/Contoh/";
Selanjutnya kita lihat file database.php yang masih se folder dengan file config.php
terdapat kode
$db['default']['hostname'] = "localhost";
kode ini untuk mendefinisikan host dari database yg akan kita pakai, secara default hostnya adalah localhost
$db['default']['username'] = "postgres";
kode ini untuk mendefinisikan username dari pengguna database (secara default untuk MySQL : root, Postgre : postgre dan oracle : system).
$db['default']['password'] = "xxis";
merupakan password yang kita pakai untuk mengakases database
$db['default']['database'] = "xxis";
merupakan database mana yang akan kita pilih
$db['default']['dbdriver'] = "postgre";
merupakan driver untuk mengakases database (untuk MySQL : mysql, postgresql : postgre, sedang oracle : oci8).
$db['default']['port'] = 5432;
port default CI khusus untuk mengakases database PostgreSQL. Jika selain PostgreSQL, $db['default']['port'] = 5432;bisa di abaikan/dihilangkan.
terdapat kode
$config['base_url'] = "";
ini adalah konfigurasi untuk mengakses alamat dari aplikasi yang akan kita bangun. Contoh
$config['base_url'] = "http://localhost/xxis/";
atau
$config['base_url'] = "http://192.168.0.114/xxis/";
xxis disini adalah nama folder root dari aplikasi CI yang kita bangun. Jadi apabila nama folder rootnya
adalah Contoh, maka kodenya harus
$config['base_url'] = "http://192.168.0.114/Contoh/";
Selanjutnya kita lihat file database.php yang masih se folder dengan file config.php
terdapat kode
$db['default']['hostname'] = "localhost";
kode ini untuk mendefinisikan host dari database yg akan kita pakai, secara default hostnya adalah localhost
$db['default']['username'] = "postgres";
kode ini untuk mendefinisikan username dari pengguna database (secara default untuk MySQL : root, Postgre : postgre dan oracle : system).
$db['default']['password'] = "xxis";
merupakan password yang kita pakai untuk mengakases database
$db['default']['database'] = "xxis";
merupakan database mana yang akan kita pilih
$db['default']['dbdriver'] = "postgre";
merupakan driver untuk mengakases database (untuk MySQL : mysql, postgresql : postgre, sedang oracle : oci8).
$db['default']['port'] = 5432;
port default CI khusus untuk mengakases database PostgreSQL. Jika selain PostgreSQL, $db['default']['port'] = 5432;bisa di abaikan/dihilangkan.
KELEBIHAN
Performa sangat cepat : salah satu
alasan tidak menggunakan framework adalah karena eksekusinya yang lebih lambat
daripada PHP from the scracth, tapi Codeigniter sangat cepat bahkan mungkin
bisa dibilang codeigniter merupakan framework yang paling cepat dibanding
framework yang lain. Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration)
: tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing tetap
diizinkan melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa file konfigurasi
seperti database.php atau autoload.php, namun untuk menggunakan codeigniter
dengan setting standard, anda hanya perlu merubah sedikit saja file pada folder
config. Banyak komunitas: dengan banyaknya komunitas CI ini, memudahkan kita
untuk berinteraksi dengan yang lain, baik itu bertanya atau teknologi terbaru.
STRUKTUR
DIREKTORI
•
Folder system -> folder sistem aplikasi yang dibangun
Folder system terdiri dari :
–Folder application tempat menyimpan
file aplikasi yang dibangun
–Folder cache menyimpan semua cache
yang dibuat cache library
–Folder codeigniter menyimpan file
internal codeigniter
–Folder database menyimpan driver
database
–Folder fonts menyimpan font yg
digunakan pada sistem
–Folder helpers menyimpan helper
core dari codeigniter
–Folder language menyimpan file
bahasa core codeigniter
–Folder logs menyimpan semua log
generated oleh codeigniter
–Folder plugin menyimpan plugin core
codeigniter
–Folder scaffolding menyimpan semua
file yg berfungsi sebagai scaffolding
•
Folder Application -> folder vmanual penggunaan
CodeIgniter
Folder application terdiri dari :
–Folder config menyimpan konfigurasi
aplikasi
–Folder controllers menyimpan semua
file controller dari aplikasi
–Folder errors menyimpan semua file
template error aplikasi
–Folder helpers menyimpan helper
aplikasi (bukan core codeigniter)
–Folder hook menyimpan hook yg
digunakan untuk mengubah alur fungsi core codeigniter
–Folder language tempat menyimpan
bahasa yg digunakan aplikasi
–Folder libraries menyimpan semua
library buatan sendiri (bukan core)
–Folder models menyimpan semua file
model dari aplikasi
–Folder views menyimpan semua file
view dari aplikasi
INSTALASI
ATAU KONFIGURASI
Instalasi maupun
konfigurasi framework CodeIgniter terletak pada direktori
system/application/config.
Secara umum ada 4 file
yang perlu dilakukan perubahan untuk konfigurasi/instalasi, yaitu :
–Config.php
–Autoload.php
–Database.php
–Routes.php
CONTROLLER
DASAR
•Controller dasar merupakan controller
utama dan sederhana, misalnya menampilkan tulisan “Selamat Belajar CodeIgniter”
•Misalkan terdapat controller
latihan(file latihan.phpdi direktori system/application/controllers/, maka akan
terdapat kode program sebagai berikut :
<?php
class Latihan extends Controller {
function Latihan()
{
parent::Controller();
}
function index()
{
echo “Selamat Belajar CodeIgniter”;
}
}
|
V. Kesimpulan
Oke, itu sedikit mengenai “FRAMEWORK” beserta teman –
temannya, Apa kira-kira kesimpulan yang kita ambil dari laporan ini mengenai
“FRAMEWORK” itu sendiri?
Nih,
Baca ini nanti kita akan mengetahui betapa pentingnya framework bagi seorang
programer J
“Agus adalah seorang programmer freelance. Ia baru lulus kuliah dan sedang
mencari kerja. Setelah cari sana sini melalui website ia kemudian mendapatkan
order proyek pembuatan website. Dengan senang ia kerjakan proyek tersebut.
Ia mendesain sistem dan melakukan coding dari awal, sehingga cukup menguras energi.
Akhirnya proyek selesai dan client senang dengan pekerjaannya. Honor yang diterima lumayan besar. Kemudian client tersebut bersedia merekomendasikannya jika ada perusahaan lain yang ingin membuat website. Mission complete.
Ia mendesain sistem dan melakukan coding dari awal, sehingga cukup menguras energi.
Akhirnya proyek selesai dan client senang dengan pekerjaannya. Honor yang diterima lumayan besar. Kemudian client tersebut bersedia merekomendasikannya jika ada perusahaan lain yang ingin membuat website. Mission complete.
Dua minggu kemudian, perusahaan lain memesan pembuatan website dengan permintan fitur yang hampir sama dengan pemesan sebelumnya. Lansung saja proyek itu diterima dan dikerjakannya.
Agus kembali melihat kode program pada proyek pertamanya, mengedit bagian yang perlu dan menggunakannya pada proyek yang kedua, sehingga pada proyek kali ini ia berhasil mengerjakannya lebih cepat dari proyek pertama.
Dalam pembuatan proyek website kedua, Agus menyadari bahwa ada baigan-bagian perogram yang biasanya harus selalu ada untuk digunakan, misalnya kode untuk koneksi ke database MySql, membuat pagination untuk tampilan data, atau email. Dengan demikian, Agus membuat koleksi kode program yang bisa sewaktu-waktu ia gunakan jika ia membutuhkanya. Sehingga bisa menghemat tenaga dan waktunya dalam mengerjakan sebuah website.
Apa yang dilakukan Agus adalah cikal bakal sebuah framework, sehingga dalam pengertian yang sangat sederhana, framework dapat diartikan sebagai koleksi atau kumpulan potongan-potongan program yang disusun atau diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk membantu membuat aplikasi utuh tanpa harus membuat semua kodenya dari awal. Melihat fenomena tersebut, banyak perusahaan yang mensyaratkan programmernya menguasai framework, faktanya bisa dilihat melalui lowongan kerja programmer, baik dimedia cetak maupun dimedia online. Alasannya jelas, dengan framework, gaya programmingnya sudah ditentukan menurut aturan dari framework tersebut, jadi tidak bisa lagi membuat program dengan gayanya sendiri-sendiri. Karena secara umum, programmer disuatu perusahaan sistemnya kontrak, jadi tingkat turn overnya cukup tinggi (gonta-ganti programmer adalah hal yang lumrah disuatu perusahaan).
Nah apabila program tersebut dikembangkan menggunkan framework, maka siapapun programmernya, asalkan dia menguasai framework, maka bisa dipastikan di bisa mengembangkan prgoram tersebut dengan muda, karena gaya programnya sudah diseragamkan oleh aturan framework, ”
Mungkin kita sudah
hampir mengerti tentang framework J
Secara sederhana bisa dijelaskan
bahwa framework adalah kumpulan fungsi (libraries), maka seorang programmer
tidak perlu lagi membuat fungsi-fungsi (biasanya disebut kumpulan library) dari
awal, programmer tinggal memanggil kumpulan library atau fungsi yang sudah ada
didalam framerwork, tentunya cara menggunakan fungsi-fungsi itu sudah ditentukan
oleh framework. Beberapa contoh fungsi-fungsi standar yang telah tersedia dalam
suatu framework adalah fungsi paging, enkripsi, email, SEO, session, security,
kalender, bahasa, manipulasi gambar, grafik, tabel bergaya zebra, validasi,
upload, captcha, proteksi terhadap XSS(XSS filtering), template, kompresi, XML
dan lain-lain.
Lebih
memudahkan programmer danmembantu kerja developer dalam membangun aplikasi
sehingga aplikasi bisa selesai dalam waktu yang singkat.
TERIMA
KASIH, WALAU SEDIKIT SEMOGA BERMANFAAT J
4 komentar
Nice Blog Kak Admin :) thanks
BalasHapusThanks :)
Hapus:)
BalasHapusyou're welcome!
BalasHapus