Mengapa Orang Mengigau dan Berjalan dalam Tidur?
Februari 26, 2013Assalamualaikum Wr Wb,
heheheh :) aku balik lagi nih!ini yang dari dulu pengen aku cari soalnya ini sudah menjadi kebiasaanku waktu tidur :D #curhat aku tak menyangka kalo aku tidur itu mengigau sambil mengerat gigi, sampai sekarang aku mau menginjak usia 17 tahun pun masih kayak gitu, Hahahah :D Oh My Godness :) tapi gak papa lah kalo gak berdampak buruk sama aku, simak artikel nya ya, aku dapat ini dari yahoo tepatnya "Oleh: Marmi Panti Hidayah".....
Banyak orang tidak menyadari kebiasaannya di kala tidur, seperti
mengigau, mengerat gigi, atau bahkan berjalan saat tidur. Informasi ini
biasanya didapat dari teman tidur. Tapi apa yang menyebabkan perilaku
ini?
Mengigau dikatagorikan sebagai parasomnia yang berarti
perilaku abnormal saat tidur. Kejadian ini sangat umum dan biasanya
tidak dianggap sebagai masalah medis. Sebuah jajak pendapat pada 2004
menyebutkan bahwa 1 dari 10 orang mengigau beberapa malam dalam
seminggu.
Orang mengigau biasanya dikaitkan dengan obat-obatan
tertentu, emosi, stres, demam, gangguan kesehatan mental, dan
penyalahgunaan zat.
Mengapa orang bisa mengigau?
Menurut
dokter spesialis kedokteran jiwa dari Universitas Hassanudin, dr. Erlyn
Limoa, SpKJ, mengigau adalah bagian dari mimpi. Secara teoritis, mimpi
merupakan sesuatu yang kita pendam di bawah sadar. Kadang-kadang, apa
yang kita bicarakan sebelum tidur juga masuk ke dalam bawah sadar. Dalam
kondisi bermimpi itulah, seseorang bisa tiba-tiba berbicara sendiri
atau menggumam.
Namun bukan berarti itu pertanda seseorang
tengah menanggung beban pikiran. “Sekalipun bukan menjadi beban pikiran,
kalau ia serius membicarakan sesuatu bisa dibawa ke mimpi,” katanya.
Menurutnya,
mengigau tidak berbahaya, karena ia hanya bunga tidur. Sejauh ini,
lanjutnya, belum ada cara untuk menghentikan kebiasaan tersebut. “Selama
tidak mengganggu dan tidak merugikan yang bersangkutan, untuk apa
diobati?” ujar Erlyn.
Lain halnya bila seseorang mempunyai
kebiasaan berjalan saat tidur. “Kebiasaan tersebut secara sekunder
berbahaya. Bisa dibayangkan, kalau dalam kondisi tidur berjalan sampai
menabrak sesuatu,” katanya.
Belum banyak penelitian terkait
kebiasaan tidur tersebut. Dan biasanya orang-orang seperti ini jarang
berobat atau konsul ke psikiater, karena menganggap tidak berbahaya.
Berjalan
saat tidur ini terjadi karena pengaruh gelombang tidur. “Jadi
kemungkinan gelombang tidurnya tidak masuk ke tidur dalam. Kalau orang
seperti ini pergi ke dokter, bisa jadi akan diberikan obat untuk
membantu gelombang tidurnya supaya dia bisa tidur lebih dalam,”katanya.
Soal
kemungkinan penyembuhan, Erlyn mengatakan penanganan kebiasaan berjalan
saat tidur tidak bisa disamakan dengan orang menderita penyakit. Kalau
penyakit, orang bisa sembuh dengan cukup minum obat. Tetapi kalau
kebiasaan tidur, yang bisa dilakukan hanyalah melakukan pencegahan
dengan memperbaiki pola tidurnya. Biasanya dokter menganjurkan agar
orang tersebut rileks sebelum tidur.
Karena kebiasaan ini bisa
berbahaya secara sekunder, maka Erlyn menyarankan orang yang punya
kebiasaan berjalan saat tidur untuk berkonsultasi dengan psikolog. Bila
kondisinya sudah berat dan sudah mengganggu, misalnya dalam seminggu
bisa 2-3, barulah ke psikiater.
Wassalamualaikum Wr Wb, Selamat membaca semoga bermanfaat ya :) :)
2 komentar
Mlakukaro turu soale luwe
BalasHapushaha bisa jadi lel :p
Hapus